A. Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Hadari Nawawi, mengemukakan bahwa
MSDM adalah : “Proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara
manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimiliki berfungsi maksimal bagi
tercapainya tujuan perusahaan”
B. Tujuan
Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah meningkatkan kontribusi
produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang
bertanggung jawab secara strategis, etis dan social. Departemen SDM dikatakan
penting karena departemen tersebut tidak mengontrol banyak faktor yang
membentuk andil SDM misalnya : modal, bahan baku, dan prosedur. Departemen ini
tidak memutuskan strategi atau perlakuan supervisor terhadap karyawan, meskipun
departemen tersebut jelas-jelas mempengaruhi kedua-duanya.
Manajemen SDM mendorong para manajer dan tiap karyawannya
untuk melaksanakan strategi yang telah diterapkan oleh perusahaan. Untuk mendukung
para pemimpin yang mengoperasikan departemen-departemen atau unit-unti
organisasi dalam perusahaan sehingga manajemen SDM harus memiliki sasaran,
seperti :
1. Sasaran Manajemen sumber daya manusia
:
a. Sasaran Perusahaan
Departemen SDM di ciptakan
untuk dapat membantu para manajer dalam mencapai sasaran perusahaan, dalam hal
ini antara lain : perencanaan SDM, seleksi, pelatihan, pengembangan,
pengangkatan, penempatan, penilaian, hubungan kerja.
b. Sasaran Fungsional
Sasaran ini untuk
mempertahankan kontribusi departemen SDM pada level yang cocok bagi berbagai kebutuhan
perusahaan, seperti : pengangkatan, penempatan, dan penilaian.
c. Sasaran sosial
Sasaran sosial ini meliputi
: keuntungan perusahaan, pemenuhan tuntutan hukum, dan hubungan manajemen
dengan serikat pekerja.
d. Sasaran pribadi karyawan
Untuk membantuk para karyawan mencapai
tujuan-tujuan pribadi mereka, setidaknya sejauh tujuan-tujuan tersebut dapat
meningkatkan kontribusi individu atas perusahaan.
C. Fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari:
a.Staffng/Employmcnt
Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan,
penarikan, dan seleksi sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung
jawab untuk mengantisispasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin
berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada departemen
sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai komposisi dan
keterampilan tenaga kerja saat ini.
Meskipun penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh departemen
sumber daya manusia, departemen lain tetap terlibat dengan menyediakan
deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu proses penarikan.
Dalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan
penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar.
Tanggung jawab departemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja ini
semakin meningkat dengan adanya hukum tentang kesempatan kerja yang sama dan
berbagai syarat yang diperlukan perusahaan.
b.Performance Evaluation
Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung
jawab departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung
tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya
manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang
efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh
bagian perusahaan.
Departemen sumber daya rnanusia juga perlu melakukan pelatihan terhadap
para manajer tentang bagaimana membuat standar kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat.
c. Compensation
Dalam hal kompensasi/reward dibutuhkan suatu koordinasi yang baik
antara departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer
bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya
manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik. Sistem
kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang
diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan
pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi kesehatan,
asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat kompetitif
diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai. dengan hukum yang berlaku
(misalnya:UMR), dan memberikan motivasi.
d. Training and Development
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para
manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang
efektif baik bagi
karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan),
terlibat dalam program pelatihan dan pengembangan tersebut, memperkirakan
kebutuhan perusahaan akan program pelati han dan pengembangan, serta
mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab
departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah pemutusan
hubungan kerja Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi perusahaan dan
memberikan solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaan.
e. Employee Relations
Dalam perusahaan yang memiliki serikat
pekeja, departemen sumber daya manusia berperan aktif dalam melakukan negosiasi
dan mengurus masalah persetujuan dengan pihak serikat pekerja. Membantu
perusahaan menghadapi serikat pekerja merupakan tanggung jawab departemen
sumber daya manusia. Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya
manusia membantu para manajer tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut
dan menghindari keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departernen
sumber daya manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang
tidak sehat (misalnya : mogok kerja, demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak
memiliki serikat kerja, departemen sumber daya manusia dibutuhkan untuk
terlibat dalam hubungan karyawan. Secara umum, para karyawan tidak bergabung
dengan serikat kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka percaya bahwa
pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka. Departemen sumber
daya manusia dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan diperlakukan secara
baik dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan. Setiap
perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu
cara yang tegas untuk meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam
upaya mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja.
f. Safety and
Health
Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan
melaksanakan program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan
menciptakan kondisi yang sehat. Tenaga kerja perlu diingatkan secara terus
menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu program keselamatan kerja
yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkan kesehatan
tenaga kerja secara umum. Departemen sumber daya manusia mempunyai tanggung
jawab utama untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja,
mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan
melaporkan adanya kecelakaan kerja.
g. Personnel
Research
Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas
perusahan, departemen sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah
individu dan perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang
sering diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab
terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur
penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja.
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan
menganalisis informasiyang
menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah kebijakan yang sudah
ada perlu diadakan perubahan atau tidak.
D. Peran Departemen Sumber Daya Manusia
Dalam hubungannya dengan para manajer dan
untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, departemen sumber daya manusia memiliki
peran yang diharapkan dapat membantu para manajer untuk mencapai tujuan
perusahaan. Menurut Cherrington (1995:8) peranan
departemen sumber daya manusia terdiri dari :
a.
Advisory/Counseling Role
Dalam peran ini, departemen sumber daya
manusia berperan sebagai konsultan internal yang bertugas mengumpulkan
informasi, menentukan pennasalahan, menentukan solusi atas masalah tersebut,
dan memberikan bantuan serta panduan dalam memecahkan permasalahan sumber daya manusia yang
dihadapi oleh perusahaan. Peran departemen sumber daya manusia ini tampak dalam
tanggung jawabnya mengenai staffing, performance evaluation, program pelatihan,
dan pemutusan hubungan kerja. Dalam hal ini,
departemen sumber
daya manusia menyediakan masukan yang membantu para manajer untuk mengambil
keputusan.
b. Service Role
Dalam peran ini departemen sumber daya
manusia melakukan aktivitas yang memberikan pelayanan secara langung kepada
pihak manajer. Penari kan, pelatihan orientasi, melakukan pencatatan, dan
melaporkan pekerjaan merupakan contoh peranan ini.
c. Control Role
c. Control Role
Dalam melaksanakan peran ini, departemen sumber daya manusia bertugas
untuk mengendalikan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan.
Departemen sumber daya manusia mengeluarkan kebijakan dan mengendalikan sumber
daya manusia melalui kebijakan tersebut, sehingga departemen sumber daya
manusia berperan sebagai wakil pihak top management perusahaan. Dengan adanya
berbagai peraturan, peran ini semakin penting dalam mengatur masalah
keselamatan kerja, kesempatan kerja yang sama, hubungan tenaga kerja, dan
kompensasi.
Sumber :
Sumber :
http://www.ekomarwanto.com/2011/10/ringkasan-manajemen-sumber-daya-manusia.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/fungsi-dan-peran-manajemen-sumber-daya.html